Sonia Arora, asisten profesor di Universitas Kean di New Jersey, telah meneliti sifat kuratif pohon nimba dalam memerangi virus yang menyebabkan AIDS. Hasil awal tampak menunjukkan bahwa ada senyawa dalam ekstrak nimba yang menargetkan protein yang penting untuk HIV untuk mereplikasi. Jika penelitian lebih lanjut mendukung temuannya, hal ini Arora yang dapat memberikan informasi bagi dokter dan pengembang obat terapi HIV-AIDS.
Tanaman ini memiliki bermacam-macam khasiat yang amat berguna bagi kesehatan. Bahkan dijuluki sebagai penyembuh dari segala penyakit, termasuk menggagalkan virus HIV untuk berkembang biak. Ekstrak dari daun, kulit, dan bunga nimba selama ini digunakan di India untuk melawan bakteri patogen dan jamur. Cabang pohonnya digunakan sebagai pengganti pasta gigi. Ekstrak nimba juga digunakan untuk mengontrol penyebaran malaria.
Arora lalu menyelam ke literatur ilmiah untuk melihat apa yang diketahui tentang ekstrak nimba. Arora pun menemukan dua laporan yang menunjukkan bahwa ketika HIV-AIDS di Nigeria dan India diberi ekstrak nimba, jumlah HIV dalam darah mereka turun. Karena penasaran, Arora memutuskan untuk melihat kandungan apa yang ada dalam ekstrak nimba yang bisa melawan virus.
Dia pun berpaling pada bioinformatika dan biologi struktural dan meneliti senyawa ekstrak nimba. Dari situ, ia dan murid-muridnya menemukan 20 senyawa dalam berbagai jenis ekstrak nimba. Ketika mereka dimodelkan senyawa terhadap protein penting bagi siklus hidup HIV, Arora dan timnya menemukan bahwa sebagian besar senyawa nimba menyerang protease HIV, protein penting untuk membuat salinan baru dari virus.
Jika penelitian ini menemukan hal baru, Arora berharap pohon nimba akan memberikan cara yang lebih murah dan lebih mudah diakses untuk melawan epidemi HIV-AIDS di negara berkembang. "Dan, tentu saja ada potensi untuk menemukan obat baru berdasarkan molekul hadir dalam nimba. (Times of India)
